Hukum Ohm (Ohm's Law)

Hukum Ohm (Ohm's Law) - Selamat datang di blog Dewi Amira, Info kali ini adalah tentang Hukum Ohm (Ohm's Law) !! Semoga tulisan singkat dengan kategori Kelistrikan !! Mobil Listrik !! otomotif !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema Hukum Ohm (Ohm's Law) ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->


Hukum Ohm

Hukum Ohm menerangkan hubungan antara tegangan (Voltage), kuat arus (Ampare) dan resistansi (R). Hubungan antara tegangan (V), kuat arus (l) dan resistansi (R) dapat dirumuskan sebagai berikut:

V = l . R    atau  R = V/I  atau I = V/R , dimana;

V = Tegangan listrik yang diberikan pada sirkuit/rangkaian dalam Volt(V)
I  = Arus listrik yang mengalir pada sirkuit dalam Ampare (A)
R = Tahanan pada sirkuit, dalam Ohm (Ω)

Untuk menjelaskan hubungan ketiganya tersebut dapat diilustrasikan seperti pada gambar dibawah ini

Rangkaian untuk menjelaskan prinsip dari Hukum Ohm

Pada saat variable resistor diposisikan pada nilai resistansi rendah, arus akan mengalir maksimal. Namun tegangan akan menurun (mengecil). Pada saat nilai resistansi maksimal, kuat arus yang mengalir sangat kecil namun tegangan meningkat mencapai maksimal. Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa besarnya tegangan berbanding terbalik dengan arus yang mengalir. Atau dengan kata lain, makin besar arus yang mengalir, makin minimum tegangan kerja pada lintasan rangkaian dan makin kecil (makin menjauhi tegangan baterai/sumber listrik). Makin kecil arus yang mengalir, makin maksimal tegangan kerja (makin mendekati tegangan baterai/sumber listrik).

Contoh Aplikasi Hukum Ohm pada Sepeda Motor

Hukum Ohm dapat digunakan untuk menentukan suatu tegangan V, arus I atau tahanan R pada sirkuit/rangkaian kelistrikan, seperti pada rangkaian lampu penerangan, sistem pengisian, sistem pengapian dan sebagainya. Tegangan, arus dan tahanan tersebut dapat ditentukan tanpa pengukuran yang aktual, bila diketahui harga dari dua faktor yang lain.

a. Hukum ini dapat digunakan untuk menentukan besar arus yang mengalir pada sirkuit/rangkaian bila tegangan V diberikan pada tahanan R. Rumus Hukum Ohm yang digunakan adalah:

I = V/R

Arus listrik = tegangan / tahanan

b. Hukum ini juga dapat digunakan untuk menghitung tegangan V yang diperlukan agar arus I mengalir melalui tahanan R. Rumus Hukum Ohm yang digunakan adalah:

V = I x R

Tegangan = Arus listrik x tahanan

Sekian dari artikel Hukum Ohm (Ohm's Law) ini terimaksih.



Demikianlah Artikel Hukum Ohm (Ohm's Law), Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Hukum Ohm (Ohm's Law) ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Hukum Ohm (Ohm's Law) ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.

Back To Top
close